Charlotte Bara salah satu pakar tari memaparkan bahwa seorang penari mancanegara yang melantunkan penghayatan dalam tariannya diibaratkan sebagai arus air yang kadang cepat, kadang lambat dan kadang seolah tak berubah. Gerakan tari ibarat air pada permukaan. Ia selalu bergerak karena ia bukan sebuah bayangan, bukan sebuah karangan dan bukan pula bukan lukisan melainkan manusia yang melantunkan bergerak.
Demikian halnya seperti tarian di Indonesia, aneka gerak dan ragam seni tari mancanegara dibagi menjadi dua yaitu seni tarian klasik dan seni tarian rakyat. Seni tarian klasik didukung oleh para kalangan bangsawan, kaum terpelajar, dan kaum kapitalis. Oleh sebab itu, aneka ragam gerak tari banyak yang menggunakan garis-garis serta lengkung yang sangat lemah gemulai dan gerakan patah-patah yang amat lembut. Sedangkan aneka ragam gerakan seni tari rakyat mendapatkan dukungan dari kaum buruh dan kalangan para pekerja, sehingga ragam aneka garis yang muncul adalah gerakan tari yang cepat, dinamis serta romantis.
Tarian nasional adalah puncak-puncak dari seni tari dari daerah lain atau merupakan kreasi baru yang emiliki landasan nasionalisme. Tarian mancanegara seperti balet, tari samba, dan tari lainnya memiliki landasan kebudayaan dimana tarian itu berasal. Seni tari itu sendiri bersifat abstrak universal dimana masing-masing seniman tari yang modern mengembangkan teknik, idealisme, dan kreativitasnya masing-masing. Kata modern di sini bukan merupakan suatu kategori aliran tari. Pada dasarnya fungsi suatu tari baik itu adalah tari Nusantara maupun tari dari mancanegara adalah sama.
Tari dijadikan media pergaulan dimana kegiatan ini sebagai interaksi antar si pencipta seni. Tari merupakan hiburan yang pada dasarnya tidak bertujuan untuk ditonton tetapi untuk kepuasan penarinya. Keindahan tidak lagi penting karenalebih mementingkan untuk kepuasan individual, sehingga terkesan spontanitas. Sedangkan tari sebagai pertunjukan adalah tari yang sengaja disusun untuk dipertontonkan sehingga dalam penyajiannya mengutamakan nilai artistik, penggarapan koreografi tari yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.
Demikian halnya seperti tarian di Indonesia, aneka gerak dan ragam seni tari mancanegara dibagi menjadi dua yaitu seni tarian klasik dan seni tarian rakyat. Seni tarian klasik didukung oleh para kalangan bangsawan, kaum terpelajar, dan kaum kapitalis. Oleh sebab itu, aneka ragam gerak tari banyak yang menggunakan garis-garis serta lengkung yang sangat lemah gemulai dan gerakan patah-patah yang amat lembut. Sedangkan aneka ragam gerakan seni tari rakyat mendapatkan dukungan dari kaum buruh dan kalangan para pekerja, sehingga ragam aneka garis yang muncul adalah gerakan tari yang cepat, dinamis serta romantis.
Tarian nasional adalah puncak-puncak dari seni tari dari daerah lain atau merupakan kreasi baru yang emiliki landasan nasionalisme. Tarian mancanegara seperti balet, tari samba, dan tari lainnya memiliki landasan kebudayaan dimana tarian itu berasal. Seni tari itu sendiri bersifat abstrak universal dimana masing-masing seniman tari yang modern mengembangkan teknik, idealisme, dan kreativitasnya masing-masing. Kata modern di sini bukan merupakan suatu kategori aliran tari. Pada dasarnya fungsi suatu tari baik itu adalah tari Nusantara maupun tari dari mancanegara adalah sama.
Tari dijadikan media pergaulan dimana kegiatan ini sebagai interaksi antar si pencipta seni. Tari merupakan hiburan yang pada dasarnya tidak bertujuan untuk ditonton tetapi untuk kepuasan penarinya. Keindahan tidak lagi penting karenalebih mementingkan untuk kepuasan individual, sehingga terkesan spontanitas. Sedangkan tari sebagai pertunjukan adalah tari yang sengaja disusun untuk dipertontonkan sehingga dalam penyajiannya mengutamakan nilai artistik, penggarapan koreografi tari yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.