Tari Merak adalah tari kreasi baru berasal dari Jawa Barat yang diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950 yang kemudian direvisi oleh Dra Irawati Durban pada tahun 1965. Pada tahun 1985 Dra Irawati kembali merevisi koreografi tari merak dan pada tahun 1993 Dra Irawati mengajarkan langsung kepada Romanita Santoso.
Walaupun tari Merak dibawakan oleh wanita tetapi sebenarnya menggambarkan tingkah laku burung merak jantan. Burung merak jantan mengembangkan ekornya yang dipenuhi bulu-bulu panjang yang didominasi berwarna hijau dan biru untuk memikat burung merak betina.
Walaupun tari Merak dibawakan oleh wanita tetapi sebenarnya menggambarkan tingkah laku burung merak jantan. Burung merak jantan mengembangkan ekornya yang dipenuhi bulu-bulu panjang yang didominasi berwarna hijau dan biru untuk memikat burung merak betina.
Tari Merak menggunakan kostum warna warni dengan sayap yang dipenuhi payet yang dapat dibentangkan oleh penari seperti ekor burung merak yang sedang mekar. Pada kepala penari juga menggunakan mahkota yang memperkuat citra burung merak.
Tujuan Tari Merak sebagai persembahan untuk para tamu yang hadir dalam acara resepsi pernikahan, tarian penyambutan untuk rombongan pengantin pria ketika menuju pelaminan dan sebagai tari penyambutan tamu agung.