Tari Kecak


Tari Kecak adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk melingkar dan menyerukan "Cak" dalam irama tertentu dan mengangkat kedua lengan menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Tari Kecak sendiri berasal dari ritual sanghyang yaitu tarian yang penarinya berada pada kondisi tidak sadar sebagai wujud sedang dalam melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Para penari Kecak yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur yang melingkari pinggang mereka. Selain para penari tersebut ada beberapa penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. Lagu Tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang dan tidak menggunakan alat musik apapun kecuali kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana

Pertunjukan Tari Kecak terbagi dari empat adegan utama yang berasal dari kisah cerita Ramayana, dengan adegan utamanya berjalan di atas bara api yang menyala.
Keempat adegan yang dimainkan di Tari Kecak ini adalah sebagai berikut:
  • Rama, Sita dan Kijang Emas. Adegan ini menceritakan kisah ketika Sita diculik karena ditinggal Rama yang sedang beburu kijang emas.
  • Sita, Rahwana, dan Garuda. Adegan ini bercerita tentang Rahwana yang menculik Sita dengan menyamar sebagai seorang Bhagawan.
  • Twalen, Rama, Laksamana dan Hanoman. Pada adegan ini Rama dan Laksamana yang tersesat di hutan, tersadar kalau Sita telah dibawa kabur oleh Rahwana ke Alengka Pura.
  • Adegan Sita, Trijata, dan Hanoman. Setelah diculik ke Alengka Pura Sinta meratapi nasibnya di taman istana dengan dijaga oleh Trijata yang merupakan keponakan Rahwana. Tidak lama kemudian Hanoman muncul dan mengatakan kalau dia adalah utusan Rama. Mengetahui Hanoman membawa cincin Rama, kemudian sinta menyerahkan bunga untuk diserahkan kepada Rama dan berpesan agar Rama segera menyelamatkannya. Sebelum pergi Hanoman menuju tetaman Alengka Pura dan mengobrak abriknya hingga tak berbentuk. Akibatnya para abdi Alengka Pura menyuruh para raksasa untuk menangkap Hanoman, dia pun tertangkap diikat lalu dibakar. Namun dengan kesaktiannya Hanoman bisa lolos dari api merah yang berkobar.

Mau tau info lainnya? like di bawah ini :

baca juga yang ini :